Industri yang menyasar sektor energi baru terbarukan (EBT) semakin dilirik oleh investor. Di tengah ancaman perubahan iklim, banyak investor yang tertarik untuk menempatkan modalnya pada saham energi terbarukan untuk mendukung industri tersebut menciptakan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Lantas, apa itu saham energi terbarukan? Apa saja saham energi terbarukan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Pengertian Saham Energi Terbarukan
Saham energi terbarukan adalah saham perusahaan yang beroperasi di sektor energi terbarukan, seperti energi surya, angin, air, biomassa, dan panas bumi.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor EBT biasanya terlibat dalam produksi, distribusi, dan inovasi teknologi yang terkait dengan sumber energi yang dapat diperbarui.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi bersih, banyak perusahaan di sektor ini mengalami pertumbuhan yang signifikan, menjadikan saham mereka sebagai pilihan investasi yang menarik.
Saham Energi Terbarukan yang Tercatat di BEI
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa saham EBT yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI):
- PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
PT Kencana Energi Lestarik Tbk adalah salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak di sektor energi hijau.
Emiten berkode sahaam KEEN ini memiliki empat anak usaha yang mengoperasikan sejumlah proyek pembangkit listrik berbasis EBT. Mulai dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM), dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
PT Kencana Energi Lestari pertama kali IPO (initial public offering) pada 2019. Secara keuangan, perusahaan ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang mengesankan. Pada periode 2020-2023, pendapatan KEEN tercatat naik sebesar 25,6 perse per tahun, sedangkan laba bersihnya tumbuh 82,6 persen.
Pada Juni 2024, KEEN membagikan dividen dari tahun buku 2023 senilai total 27,68 miliar atau Rp7,55 per lembar saham. Saham KEEN terakhir diperdagangkan di level 685 per lembar saham berdasarkan perdagangan 8 Agustus 2024.
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PT Pertamina Geothermal Energy merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini juga bergerak di sektor EBT, khususnya panas bumi.
Pertamina Geothermal Energy pertama kali melantai di BEI pada 24 Februari 2023 dengan kode saham PGEO. Kala itu, sahamnya diperdagangkan di level Rp875 per lembar saham. Kini, harga saham PT Pertamina Geothermal Energy sudah melonjak ke level 1.245 per lembar saham berdasarkan perdagangan pada 8 Agustus 2024.
- PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)
Saham energi terbarukan di BEI yang berikutnya adalah PT Arkora Hydro Tbk. perusahaan ini bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Arkora Hydro menghasilkan daya listrik menggunakan aliran sumber daya air di mana sebagai salah satu sumber EBT yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala kecil ataupun skala besar.
PT Akora Hydro pertama kali IPO pada 8 Juli 2022 dengan harga penawaran awal Rp300 per lembar saham. Berdasarkan perdagangan di BEI pada 8 Agustus, harga saham ARKO berada di level Rp955 per lembar saham.
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Perusahaan ini bergerak di sektor EBT melalui pengoperasian tiga aset panas bumi yang berada di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 megawatt.
Barito Renewables Energy perama kali melantai di BEI pada 9 Oktober 2023 dengan kode saham BREN. Saat itu, saham BREN dibanderol Rp780 per lembar saham.
Meski termasuk perusahaan baru, BREN sukses menujukkan kinerja positif. Hal ini terlihat dari harga saham PT Barito Renewables Energy yang melonjak ke level Rp8.075 per lembar saham berdasarkan perdagangan pada 8 Agustus 2024. Demikian informasi tentang saham EBT. Semoga bermanfaat!