Disbudpar Terus Genjot Perkemembangan Desa Wisata Buleleng

0
1322

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng terus berbenah untuk mengembangkan Pariwisata yang berbentuk desa wisata. Disbudpar mengatakan, setidaknya ada lima (5) kriteria yang harus dipenuhi oleh desa yang mengusulkan diri sebagai Desa Wisata.

Syarat pertama, adanya destinasi pariwisata yang unik di desa tersebut. Kedua, akses jalan yang aman dan memadai ke destinasi pariwisata tersebut. Ketiga, tersedia akomodasi pariwisata. Keempat, harus memiliki kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Kelima, adanya partisipasi masyarakat yang tinggi di bidang pariwisata.

Disbudpar kemudian mencontohkan syarat akomodasi pariwisata. Tidak perlu ada hotel berbintang di desa bersangkutan, ada home stay saja itu sudah cukup untuk memenuhi kriteria. Selain ditegaskan juga akses jalan harus aman dan nyaman. Sedangkan keberadaan Pokdarwis, kata Suyasa, akan memperkuat pengelolaan objek wisata dan promosi pariwisata di tingkat desa.

Sementara itu di tahun 2017 empat desa wisata di Buleleng mendapat penghargaan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali. Tiga desa wisata di antaranya meraih penghargaan kategori Silver, sementara satu lainnya dapat penghargaan kategori Bronze.

Keempat desa wisata dari Buleleng yang dapat penghargaan dalam acara “Anugerah Desa Wisata 2017”, yaitu Desa Pemuteran (Kecamatan Gerokgak), Desa Munduk (Kecamatan Banjar), Desa Sambangan (Kecamatan Sukasada), dan Desa Kalibukbuk (Kecamatan Buleleng). Tiga desa yakni Desa Pemuteran, Desa Munduk, dan Desa Sambangan terima penghargaan kategori Silver, sementara Desa Kalibukbuk dapat penghargaan kategori Bronze.

Empat desa wisata di Buleleng yang mendapat penghargaan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, memiliki kekhasan masing-masing. Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak yang berlokasi di ujung barat wilayah Buleleng, menawarkan wisata alam bawah laut yang sangat kaya dengan biota lautnya. Ini merupakan hasil konservasi masyarakat setempat yang saling bahu membahu dalam memperbaiki alam yang rusak.

Kesuksesan konservasi biota laut itu pula yang membuat Desa Pemuteran berkembang pesat di bidang pariwisata. Bahkan, sampai saat ini Desa Pemuteran sudah menerima 28 penghargaan, 2 penghargaan di antaranya berskala internasional.

Sedangkan Desa Munduk, Kecamatan Banjar berlokasi di kawasan pegunungan. Desa wisata ini menawarkan wisata alam dan pertaniannya yang masih lestari hingga sekarang, dilengkapi pula dengan pesona air terjun, terasering persawahan yang sangat indah dipadupadankan dengan tradisi membajak sawah yang masih menggunakan peralatan tradisional dan tradisi magangsing khas catur desa.

Destinasi wisata di Desa Munduk lebih menonjolkan keindahan panorama alamnya. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Munduk juga dapat menikmati sejumlah pesona alam setempat, dengan menginap di sejumlah vila dengan standar hotel berbintang.

Sementara Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada terkenal dengan sejumlah keanggunan air terjunnya. Di Desa Sambangan terdapat sejumlah air terjun, mulai dari Air Terjun Aling-aling, Air Terjun Dedari, Air Terjun Kroya, hingga Air Terjun Bertingkat dalam satu lintasan sungai.

Wisatawan yang datang ke Desa Sambangan tidak hanya dapat dimanjakan degan pesona alam yang masih terjaga, tapi juga dapat menikmati sejumlah atraksi ekstrem di kawasan air terjun. Misalnya, atraksi slading, jumping, dan tracking.

Sebaliknya, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng terkenal dengan wisata Lovina. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Lovina, selain dapat menikmati suasana pantai yang tenang, juga dapat berwisata menonton atraksi lumba-lumba di tengah laut. Tidak jauh dari Pantai Lovina, juga terdapat sebuah cagar budaya peninggalan Budha.