Optimalisasi Lifting Migas: Bahlil Lahadalia Fokus Genjot Produksi Nasional

91
Program optimalisasi lifting migas telah dirancang oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas. (Voi.id)

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Bahlil Lahadalia bertekad melanjutkan program optimalisasi lifting migas (minyak dan gas bumi) yang telah dirintis oleh pendahulunya, Arifin Tasrif. Dalam sisa masa jabatannya yang hanya tinggal dua bulan, Bahlil berupaya menggenjot produksi migas nasional dengan mereaktivasi sumur-sumur idle.

Dalam upayanya ini, Bahlil mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan , Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya melanjutkan program optimalisasi lifting migas yang telah dirancang oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas.

“Saya hanya fokus pada sisa waktu ini untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Arifin terkait optimalisasi lifting minyak kita terhadap sumur-sumur idle,” ujar Bahlil dalam acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8).

Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah dengan menggandeng PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi penurunan angka lifting migas. Bahlil menyatakan bahwa penurunan lifting migas yang terjadi bertolak belakang dengan meningkatnya konsumsi migas dalam negeri, yang pada akhirnya mendorong peningkatan impor migas.

“Ibu Dirut Pertamina kita harus bicara detail karena lifting kita turun terus konsumsi naik. Impor terus, (padahal) barang kita ada,” tegas Bahlil.

Bahlil menyadari bahwa peningkatan lifting migas merupakan kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan meningkatkan pendapatan negara. Oleh karena itu, ia berencana mencari solusi regulasi yang dapat mendukung peningkatan lifting migas.

“Kalau memang itu persoalannya ada di regulasi, apa yang harus diubah? Sweetener apa yang harus negara berikan agar kita kompetitif?” tambahnya.

Menurut data Kementerian Keuangan, realisasi lifting minyak pada Juni 2024 hanya mencapai 576.100 barel per hari (bph), jauh di bawah target yang dipatok dalam UU APBN 2024 sebesar 635.000 bph.

Sementara itu, lifting gas tercatat sebanyak 946.600 barel setara minyak per hari (BOEPD) pada semester I-2024, dengan target tahunan sebesar 1,03 juta BOEPD. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap lifting migas dapat meningkat pada semester II-2024 agar memberikan dampak positif terhadap pendapatan negara.

Dengan berbagai langkah yang diambil oleh Bahlil Lahadalia dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan lifting migas Indonesia dapat kembali mencapai target yang telah ditetapkan. Demikian informasi seputar sektor lifting migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.

Tags: Arifin Tasrif, Bahlil Lahadalia, bisnis, Ekonomi, Keuangan, Lifting Migas, Menteri ESDM, Migas, Minyak dan Gas Bumi