Pasokan Listrik IKN akan Bersumber EBT, Dari Mana Asalnya?

73
Ilustrasi pembangunan kawasan IKN (Antara)

Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rencananya akan dialiri listrik dari energi ramah lingkungan. Menurut Pasal 18 Ayat (3) poin b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022, IKN bakal menerapkan energi terbarukan untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Lantas, dari mana asal pasokan listrik IKN?

Kawasan Ibu Kota Negara

Perlu diketahui, menurut UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pengembangan IKN akan dibagi menjadi tiga wilayah perencanaan.

Wilayah pertama yakni Kawasan Pengembangan IKN (KPIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 199.962 hektare.

Wilayah kedua, Kawasan IKN (KIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 56.180 hektare.

Sedangkan wilayah ketiga, yakni Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang merupakan bagian dari KIKN dengan luas wilayah kurang lebih 6.671 hektare.

Sumber Pasokan Listrik IKN

Disebutkan dalam lampiran II UU Nomor 3/2022, energi listrik yang menerangi IKN sepenuhnya akan disuplai oleh pembangkit yang bersumber energi baru terbarukan (EBT).

Di ketiga kawasan IKN, yakni KPIKN, KIKN, dan KIPP ditargetkan pasokan lisgriknya berasal dari sumber terbarukan sepenuhnya pada 2045.

Adapun pembangkit EBT yang dimaksud adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Untuk PLTS, pemerintah sudah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 megawatt (MW). Proyek ini merupakan pionir pembangkit energi terbarukan di IKN.

Nantinya, PLTS tersebut akan memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawat jam (GWh) per tahun, dan mampu mengurangi emisi 104.000 ton karbon dioksida per tahun.

Lebih lanjut, ada beberapa jenis pembangkit listrik tenaga surya yang dipilih untuk diimplementasikan, yakni ladang PLTS, PLTS atap, dan PLTS terapung.

Untuk mencukupi kebutuhan sekaligus mengatasi pasokan listrik tenaga surya yang tidak stabil, IKN bakal dihubungkan dengan sistem ketenagalistrikan di Kalimantan.

Selama periode penyinaran matahari yang rendah, listrik yang menerangi kawasan IKN akan diambil dari sistem ketenagalistrikan Kalimantan.

Sementara bila penyinaran matahari sedang tinggi, energi berlebih yang dihasilkan PLTS akan disimpan dan diskepor ke sistem ketenagalistrikan Kalimantan.

Untuk PLTA, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal memetakan dan memanfaatkan potensi energi air di sekitar IKN untuk hydropower dengan kapasitas sampai dengan 1.000 MW.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Dia memastikan pihaknya bakal menyalurkan energi hijau ke Ibu Kota Negara.

“Komitmen PLN menghadirkan listrik yang tidak haya andal untuk Ibu Kota Baru, tetapi juga bersih sejalan dengan target net zeo emisions dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih di Indonesia demi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya” tutur Darmawan, menyitat Antara.

Selain PLTS dan PLTA, pasokan listrik EBT di IKN juga berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Pada tahap awal, PLN akan menyiapkan PLTB dengan kapasitas 70 MW di Tanah Laut.

Demikian informasi tentang sumber pasokan listrik IKN. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan pembaca!

Tags: EBT, IKN, listrik, Pasokan Listrik IKN