Peningkatan Produksi Blok Cepu, Upaya Strategis untuk Ketahanan Energi Nasional

33
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia telah menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas produksi Blok Cepu. (SuaraBanyuurip.com)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) terus berupaya mengoptimalkan produksi Blok Cepu. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menjelaskan bahwa langkah-langkah teknologi sedang diimplementasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi, khususnya di Sumur B13 dan sumur-sumur eksisting lainnya.

EMCL akan mempercepat pengeboran dan onstream sumur-sumur infill serta klastik Banyu Urip, yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2024 hingga 2025. Program ini diharapkan mampu mendukung target peningkatan produksi minyak nasional.

Menurut Hudi, sejumlah program kerja pada tahun 2025 akan difokuskan pada kegiatan well services guna memastikan kelancaran operasional Blok Cepu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia juga telah menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas produksi Blok Cepu. Ia meminta agar ExxonMobil Cepu Ltd menaikkan kapasitas produksinya dari 125.000 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 150.000 BOPD pada tahun 2026.

Saat ini, Blok Cepu berkontribusi sebesar 144.000 BOPD dari total produksi minyak nasional yang mencapai 577.000 BOPD, menjadikannya salah satu blok migas terbesar di Indonesia.

Upaya peningkatan produksi ini tidak hanya bertujuan untuk menekan defisit minyak nasional, tetapi juga berdampak besar pada penerimaan negara dan cadangan devisa. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, bahkan telah memberikan mandat kepada Menteri ESDM untuk menyelesaikan masalah lifting minyak guna meningkatkan pendapatan negara.

Presiden Direktur EMCL, Carole Gall, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah. Salah satu keberhasilan yang telah dicapai adalah produksi minyak pertama dari pemboran sumur Banyu Urip infill clastic pada tahun 2024, menghasilkan 13.300 BOPD.

Program itu merupakan tonggak penting bagi ExxonMobil, mitra-mitra, serta Indonesia, dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komitmen dari EMCL, peningkatan produksi Blok Cepu diharapkan mampu berkontribusi signifikan dalam menjaga ketahanan energi Indonesia di masa depan.

Demikian informasi seputar peningkatan produksi Blok Cepu. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.

Tags: bisnis, Blok Cepu, Ekonomi, EMCL, ExxonMobil Cepu Ltd, Keuangan, Migas, Minyak dan Gas Bumi, Produksi Blok Cepu, SKK Migas