Perusahaan Amazon Terpaksa Ambil Utang Rp124 Triliun: Pertumbuhan Melambat karena Lonjakan Inflasi

327
Amazon berutang untuk menambah pembiayaan perusahaan yang diprediksi akan mengalami perlambatan ke depan. (MediaIndonesia.com)

Pihak perusahaan Amazon.com Inc (AMZN.O) mengumumkan sepakat untuk mengambil utang sebesar US$8 miliar atau setara Rp124,8 triliun (kurs Rp15.604). Utang tersebut diambil untuk menambah pembiayaan perusahaan yang diprediksi akan mengalami perlambatan ke depan. Pinjaman itu akan jatuh tempo dalam 364 hari atau setahun, dengan opsi untuk memperpanjang juga selama satu tahun. Hasilnya akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan.

“Mengingat ekonomi makro yang tidak pasti, selama beberapa bulan terakhir kami telah menggunakan opsi pembiayaan yang berbeda untuk mendukung pengeluaran modal, pembayaran utang, akuisisi, dan kebutuhan modal kerja,” kata juru bicara perusahaan Amazon kepada Reuters pada Rabu, 4 Januari.

Pertumbuhan perusahaan Amazon diprediksi akan lambat karena inflasi yang melonjak. Akibatnya hal tersebut memaksa bisnis dan konsumen untuk mengurangi pengeluaran. Awal 2023 ini Amazon juga diketahui akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Belum diketahui berapa banyak, sebuah sumber mengatakan perusahaan menargetkan sekitar 10.000 PHK.

Perusahaan Amazon jug telah memiliki utang jangka panjang sekitar US$59 miliar pada akhir kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September. Saham Amazon telah anjlok sekitar 50% pada tahun 2022.

Tags: Amazon, bisnis, Inflasi, Jatuh Tempo, Kerja, Keuangan, Marketplace, Modal Kerja, Perusahaan, Perusahaan Amazon, PHK, Pinjaman, Utang