Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat capaian investasi sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) melalui gelaran International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024. Hingga kini, investasi yang berhasil dihimpun dari forum tersebut diproyeksikan mencapai Rp862,8 miliar, setara dengan 52,9 juta dolar AS.
Dalam sebuah rapat pimpinan yang digelar baru-baru ini, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengungkapkan bahwa jumlah peserta dalam ITIF 2024 mencapai 750 orang yang berasal dari 29 negara.
Dari jumlah tersebut, sekitar 445 orang merupakan calon investor investasi sektor parekraf yang berpotensi menanamkan modal mereka dalam berbagai proyek di sektor parekraf.
Nia menjelaskan, potensi investasi sebesar Rp862,8 miliar tersebut diperoleh melalui penandatanganan lima memorandum of understanding (MoU) dalam ITIF 2024. MoU tersebut mencakup beberapa proyek strategis, antara lain investasi pengelolaan Taman Parapuar yang melibatkan Balai Besar Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan PT PLN (Persero) UIW NTT.
Selain investasi sektor parekraf itu, ada pula kerja sama investasi dalam pemanfaatan Lake View antara Badan Pariwisata Danau Toba (BPODT) dan PT Agung Toba Nauli. Tidak hanya itu, proyek pembangunan kereta gantung wisata di Ciater serta pembangunan studio alam Gamplong juga menjadi bagian dari kesepakatan yang terjalin.
Keberhasilan ITIF 2024 ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap sektor parekraf di Indonesia. Dengan potensi investasi yang menjanjikan, sektor ini diharapkan terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Demikian informasi seputar investasi sektor parekraf di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.
