Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pastikan pasokan listrik IMF-WB Bali 2018 aman. Pasokan listrik di Bali masih aman untuk kebutuhan masyarakat dan para delegasi yang ikut dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali 2018.
Beberapa fokus yang memang menjadi perhatian bukan masalah pasokan listrik melainkan keamanan sistem kelistrikan itu sendiri selama acara berlangsung mulai dari tanggal 8-14 Oktober 2018.
“Soal sensitivitas sekuriti harus ditingkatkan. Harus maksimum, terutama sampai 14 Oktober. Kalau ada yang tidak berkepentingan dilarang masuk saja,” tegas Jonan dilansir dari republika.co.id.
Direktut PLN Jawa Bagian Timur Bali Nusa Tenggara (JTBN) Djoko Rahardjo Abimana menyembutkan bahwa semua sudah siap dan aman. Untuk permasalahan keamanan siste kelistrikan Abimana mengaku telah mempersiapkan semuanya sesuai dengan prosedur yang diinstruksikan.
PLN juga menyebut bahwa di bulan Oktober sudah tidak ada agenda perbaikan dan peremajaan kelistrikan di Bali. Semuanya sudah dikerjakan di bulan September, semuanya sudah diperhitungkan secara matang agar memang benar-benar mendukung acara ini dari segi kelistrikan aman.
Beberapa pemeliharaan yang sudah dilakukan adalah gardu induk, penyambungan transmisi, pekerjaan regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), pekerjaan regu proteksi. Pengoperasian kabel bawah laut dibatasi 150 MW hingga pemasangan suplai 49 UPS dengan total daya 3.421 kVA dan sembilan genset dengan total daya 1.350 kVA di venue-venue dan hotel tempat kepala negara menginap terpasang.
IMF-World Bank di Bali 2018 meman menjadi sorotan dunia, Indonesia sebagai tuan rumah membawa nama baik dan citra Indonesia di mata Negara asing.
IMF-World Bank di Bali 2018 sudah berlangsung sejak tanggal 8 Oktober 2018 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2018 dengan jumlah peserta mencapai 15.000 orang berasal dari 189 negara mulai dari pemimpin Negara, perdana menteri, gubernur bank sentral dan tamu VVIP yang memang diagendakan akan datang di ajang tahunan IMF-World Bank Bali 2018.