Investasi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) terus menunjukkan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2024, KEK berhasil menghimpun investasi sebesar Rp82,6 triliun dan menyerap tenaga kerja hingga 42.930 orang.
Secara kumulatif sejak 2012, total investasi KEK mencapai Rp256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dari 394 pelaku usaha.
Saat ini, terdapat 24 KEK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mencakup sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta kegiatan maintenance, repair, dan overhaul (MRO) pesawat.
KEK unggulan seperti KEK Kendal, KEK Sei Mangkei, KEK Mandalika, KEK Nongsa, KEK Sanur, KEK Singhasari, KEK Kura Kura Bali, dan KEK Lido berhasil merealisasikan lebih dari 75% target investasi.
“Capaian ini menjadi tantangan bagi seluruh pejabat dan pegawai Sekretariat Denas KEK untuk terus meningkatkan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan mencapai 8%,” ujar Plt Sekjen KEK Rizal Edwin Manansang soal investasi KEK.
Beberapa KEK juga menunjukkan kinerja optimal dalam penyerapan tenaga kerja, seperti KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Sanur, dan KEK Kura Kura Bali. Hal ini mencerminkan keberhasilan implementasi strategi pembangunan KEK untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ariyo DP Irhamna menekankan pentingnya infrastruktur dan kemudahan perizinan dalam menarik minat investor.
“Infrastruktur harus dibangun terlebih dahulu, dan lokasi KEK harus terintegrasi dengan pelabuhan-pelabuhan besar,” ujar Ariyo.
Dengan kemajuan yang pesat dan dukungan kebijakan strategis, KEK diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak investasi dan lapangan kerja di Indonesia.
Demikian informasi seputar investasi KEK di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.