Investasi Pengelolaan Nikel di Indonesia, Danantara dan GEM China Bangun Pusat Industri Hijau

6
Danantara dan GEM China siap membangun pusat pengolahan nikel di Indonesia, mendukung perkembangan industri baterai EV dengan investasi besar yang berfokus pada keberlanjutan. (Champoil.com)

Badan pengelola investasi Indonesia, Danantara bersama dengan GEM China, perusahaan terkemuka di bidang daur ulang baterai dan material, siap berinvestasi dalam pembangunan pusat pengolahan nikel di Indonesia. Proyek investasi pengelohan nikel di Indonesia bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) berbasis nikel yang menjadi fokus utama pemerintah Indonesia.

Berdasarkan laporan Reuters, investasi pengelohan nikel di Indonesia yang akan digulirkan mencapai US$8,3 miliar atau sekitar Rp135 triliun, dengan rencana pengoperasian yang direncanakan untuk 2025.

Proyek itu menandai langkah awal Danantara memasuki sektor nikel, yang sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai pusat pengolahan nikel global.

Investasi Pengelolaan Nikel di Indonesia, Proyek Hijau Senilai Rp135 Triliun

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa proyek investasi pengelohan nikel di Indonesia bertujuan untuk menciptakan kawasan industri hijau yang mendukung produksi nikel secara berkelanjutan dan dengan target emisi karbon nol bersih (net-zero emission).

GEM bersama dengan mitra-mitranya seperti Vale, EcoPro, dan Merdeka, akan memainkan peran penting dalam merealisasikan proyek ini.

Selain itu, Danantara juga mengelola dana investasi sebesar Rp135 triliun pada tahun 2025. Sekitar Rp70 triliun di antaranya berasal dari dividen BUMN, sementara sisanya berasal dari penerbitan Patriot Bond dan pinjaman bank sindikasi.

Pandu menambahkan bahwa Patriot Bond telah diterima dengan baik oleh berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia, termasuk Barito Pacific Group dan Sinar Mas Group.

Investasi besar yang dipimpin oleh Danantara dan GEM China untuk mengembangkan pusat pengolahan nikel di Indonesia menandakan komitmen kuat terhadap pengembangan sektor energi terbarukan, khususnya baterai kendaraan listrik.

Dengan total investasi yang mencapai Rp135 triliun, proyek ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global nikel, tetapi juga berfokus pada pengelolaan yang berkelanjutan dengan emisi karbon nol bersih.

Demikian informasi seputar investasi pengelohan nikel di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.

Tags: Baterai EV, bisnis, Danantara, Ekonomi, Ekosistem Baterai, GEM China, Industri Hijau, Investasi Energi Terbarukan, Investasi Pengelolaan Nikel di Indonesia, Keuangan, Nikel Indonesia, Patriot Bond, Pusat Pengolahan Nikel