Komisi VII DPR Soroti Tren Penurunan Lifting Migas: Optimisme Diharapkan?

61
Penurunan lifting migas yang drastis tengah menjadi perhatian pemerintah. (Beritasatu.com)

Komisi VII DPR RI mengadakan rapat kerja dengan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Bahlil Lahadalia untuk membahas asumsi dasar sektor ESDM dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025. Fokus utama dari pertemuan ini adalah tren penurunan lifting migas (minyak dan gas bumi), yang menjadi perhatian serius Komisi VII DPR.

Wakil Ketua Komisi VII, Maman Abdurrahman menyoroti penurunan tren lifting migas yang terus terjadi. “Lifting migas kita yang secara tren menurun. Artinya ada harapan besar dari kami Komisi VII, mudah-mudahan nanti di dalam rapat kerja ini bisa direspons secara positif oleh Kementerian ESDM bahwa ada satu narasi besar yaitu optimisme,” ungkap Maman dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Rabu (28/8).

Dalam rapat ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan asumsi sektor ESDM, termasuk harga Indonesian Crude Price (ICP) yang disepakati sebesar US$82 per barel. Selain itu, total lifting minyak dan gas disepakati sebesar 1,610 juta barel minyak per hari, yang terdiri dari lifting minyak 605 ribu barel per hari dan lifting gas 1,005 juta barel per hari.

Rapat juga menyetujui volume bahan bakar minyak (BBM) dan LPG bersubsidi. Volume BBM bersubsidi disepakati sebesar 19,41 juta kiloliter, terdiri dari minyak tanah sebanyak 0,5 juta kiloliter dan minyak solar sebanyak 18,89 juta kiloliter. Sementara itu, volume LPG 3 kg ditetapkan menjadi 8,2 juta metrik ton.

Subsidi untuk minyak solar tetap di angka Rp1.000 per liter, dan subsidi listrik mengalami kenaikan sekitar Rp10 triliun menjadi Rp90,22 triliun.

Maman juga meminta perhatian khusus terhadap ketersediaan listrik di daerah-daerah tertinggal dan termarginal, terutama di wilayah Indonesia Timur dan pedalaman Kalimantan. “Titipan saya dalam forum ini, tolong daerah-daerah yang agak sedikit termarginalkan seperti Indonesia Bagian Timur dan Kalimantan yang di pedalaman itu jaringan listriknya dilanjutkan,” tambahnya.

Dengan penurunan lifting migas yang menjadi sorotan, Komisi VII DPR berharap optimisme dan langkah konkret dari Kementerian ESDM untuk mengatasi tantangan ini.

Demikian informasi seputar penurunan lifting migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.

Tags: APBN, Bahlil Lahadalia, bisnis, Ekonomi, Keuangan, Lifting Migas, Menteri ESDM, Migas, Minyak dan Gas Bumi, RUU APBN, Subsidi