Penghargaan Suku Dayak: Pengertian, Manfaat, dan Tokoh yang Pernah Mendapatkannya

71

Suku Dayak adalah salah satu etnis yang dimiliki Indonesia. Mereka merupakan penduduk Pulau Kalimantan. Sebagai salah satu etnis asli, Suku Dayak punya beragam kekayaan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang unik. Salah satu yang menarik adalah adanya penghargaan Suku Dayak.

Penghargaan yang diberikan oleh Suku Dayak sedikit unik dibanding penghargaan lain yang diberikan secara formal oleh lembaga atau institusi lain. Untuk mengenal bentuk penghargaan tersebut simak artikel berikut ini.

Pengertian Penghargaan Suku Dayak

Penghargaan Suku Dayak adalah sebuah bentuk apresiasi yang diberikan oleh komunitas Suku Dayak kepada individu, kelompok, atau organisasi yang memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya Dayak.

Penghargaan ini tidak hanya sekadar penghormatan, tetapi merupakan bentuk pengakuan terhadap usaha keras dan dedikasi yang telah dilakukan oleh para penerima penghargaan.

Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang termotivasi untuk turut serta dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Dayak yang kaya akan nilai-nilai luhur.

Tujuan Pemberian Penghargaan

Tidak secara cuma-Cuma, Penghargaan Suku Dayak diberikan dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk menghargai dan mengakui usaha serta kontribusi yang telah dilakukan oleh individu atau kelompok dalam menjaga dan mengembangkan budaya Dayak.

Salah satu tujuan paling penting dari penghargaan ini adalah untuk mendorong pelestarian budaya di tengah arus modernisasi yang sering kali mengancam keberadaan budaya lokal.

Dengan memberikan penghargaan ini, masyarakat Dayak berusaha memastikan bahwa generasi mendatang masih bisa mengenal dan memahami kekayaan budaya yang mereka miliki.

Selain itu, penghargaan ini juga bertujuan untuk mempromosikan kebanggaan akan identitas Dayak di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Kebanggaan ini sangat penting agar masyarakat Dayak tidak merasa terpinggirkan atau kehilangan jati diri mereka di tengah perubahan sosial yang cepat.

Penghargaan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menginspirasi generasi muda Dayak agar terus mengembangkan dan menjaga warisan budaya mereka, serta untuk memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan dalam komunitas Dayak.

Penghargaan ini juga menjadi bentuk apresiasi atas upaya untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan mengajarkan budaya Dayak, baik melalui seni, bahasa, musik, tarian, ritual adat, maupun cara hidup yang ramah lingkungan. Dengan begitu, tradisi dan nilai-nilai Dayak dapat terus hidup dan relevan di zaman yang semakin modern ini.

Tokoh yang Pernah Mendapatkan Penghargaan Suku Dayak

Salah satu tokoh Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan dari etnis Dayak adalah Dr. Hermanus Djito. Ia merupakan antropolog dan budayawan yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dan melestarikan budaya Dayak.

Dr. Djito dikenal karena upayanya dalam mendokumentasikan berbagai ritual adat Dayak yang terancam punah, serta karena kegiatannya dalam memperkenalkan budaya Dayak kepada dunia internasional melalui berbagai seminar dan publikasi.

Dari kalangan seniman Indonesia penghargaan tersebut pernah diberikan kepada Ibu Maria Amai, seniman tenun Dayak yang dianggap ikut melestarikan teknik tenun tradisional yang hampir punah. Lewat karya-karyanya, Ibu Maria berhasil mengangkat kain tenun Dayak jadi produk yang dikenal luas dan dihargai di pasar nasional serta internasional.

Penghargaan yang ia terima menjadi bukti bahwa seni tradisional masih memiliki tempat yang penting dalam kebudayaan modern.

Selain itu ada pula tokoh pengusaha Indonesia yang juga mendapat penghargaan Suku Dayak yaitu Tjandra Limanjaya, pemilik perusahaan PT Kayan Hydro Energy (KHE). Penghargaan tersebut diberikan pada 9 Desember 2023 oleh Majelis Dewan Adat Dayak Nasional (MADN).

Bukan tanpa alasan penghargaan Suku Dayak itu diberikan. MADN menyerahkan gelar kehormatan kepada Tjandra lantaran ia dianggap berdedikasi sekaligus berkontribusi dalam penyejahteraan masyarakat Dayak lewat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan yang dibangun di Kalimantan Utara.

Tags: Majelis Dewan Adat Dayak Nasional, PT Kayan Hydro Energy, Suku Dayak, Tjandra Limanjaya