Bali bukan hanya terkenal dengan pariwisata nya yang indah melainkan juga terkenal dengan komoditi pertanian dan salah satunya adalah beras merah Buleleng.
Baru-baru ini Pemerintah Buleleng bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk melakukan penelitian guna menyempurnakan benih beras merah Buleleng. Tujuan utama penyempurnaan benih beras merah Buleleng ini adalah agar bagaiman beras merah tersebut umur tanamnya lebih sedikit.
Saat ini beras merah Buleleng memang masih dilakukan penanaman di beberapa daerah di Buleleng seperti di wialayah desa Munduk dan Gobleg kecamatan Banjar. Nantinya jika sudah berhasil dilakukan penyempurnaan beras merah Buleleng akan mulai dikembangkan di beberapa wilayah sentral pertanian di Buleleng.
Saat ini beras merah khas Buleleng yang kini luasan tanamnya masih bertahan di 40 hektare sawah Desa Munduk dan Gobleg, memiliki aroma dan rasa yang khas. Hanya saja, saat ini meski memiliki nilai jual yang tinggi, tidak banyak petani yang mau mengembangkannya. Hal tersebut dikarenakan masa tanam hingga panennya cukup panjang. Padi beras merah yang baru ditanam memerlukan waktu enam baru dapat dipanen.
Penelitian benih oleh Batan itu disebutnya sudah berjalan sejak setahun yang lalu. Kini benih-benih padi beras merah itu sedang menjalani masa pemulian. Suadnyana pun mengatakan jika penelitian benih oleh Batan ini berhasil, Dinas Pertanian akan segera membentuk demplot-demplot padi beras merah di sejumlah subak di Buleleng. Sehingga jika hasil panennya maksimal, dapat merangsang petani lain untuk membudidayakan komoditas unggulan tanaman pangan khas Buleleng.
Secara tidak langsung produksi beras merah khas Buleleng juga akan meningkat dan dapat memenuhi permintaan pasar yang selama ini belum terpenuhi. Bukan tidak mungkin jika nantinya pemasaran beras merah Buleleng akan merambah kepasar daerah lain.
Namun sebelum itu beberapa hal harus benar-benar diperhatikan agara nantinya kualitas beras merah Buleleng akan tetap terjaga dan mampu bersaing di pasar nasional dengan beras merah dari daerah lain yang sudah lebih dahulu masuk pasar Nasional.