Investasi Parekraf Bali: Fokus pada Wisata Kesehatan dan Kebugaran di KEK Sanur dan Kura-kura Bali

14
Pemerintah sedang mempersiapkan berbagai insentif pajak dan non-pajak untuk mendukung percepatan investasi parekraf Bali. (Kemenparekraf.go.id)

Pemerintah Indonesia terus menggencarkan peluang investasi parekraf Bali (pariwisata dan ekonomi kreatif Bali) yang kini semakin terbuka lebar bagi investor internasional. Dalam forum Bank of Singapore di Jakarta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memperkenalkan peluang investasi hijau di Bali kepada para calon investor dari Singapura.

Fokus pengembangan investasi parekraf Bali saat ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan KEK Kura-kura Bali. Kedua wilayah ini dirancang sebagai pusat wisata kesehatan, kebugaran, hingga tempat penyelenggaraan berbagai acara olahraga dan kreatif.

“Bali kini menjadi pasar potensial bagi family office, terutama dalam pengelolaan kekayaan dan investasi,” jelas Sandiaga, Kamis (17/10).

Family office berfungsi sebagai konsultan keuangan untuk keluarga besar, diharapkan akan membawa manfaat besar bagi perekonomian Bali dan Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia optimis bahwa kehadiran family office di Bali akan mempercepat pertumbuhan investasi, sejalan dengan inisiatif green investment yang diusung dalam pengembangan KEK tersebut.

Sejauh ini, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia telah mencatat nilai investasi sebesar US$1,58 juta pada pertengahan 2024, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 38,3%. Angka tersebut mencerminkan peningkatan signifikan dalam daya tarik investor terhadap sektor parekraf, terutama di Bali yang terus berinovasi dan berfokus pada pariwisata berkualitas.

Sandiaga Uno menambahkan, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan berbagai insentif pajak dan non-pajak untuk mendukung percepatan investasi parekraf Bali. “Relaksasi kebijakan ini sedang dalam proses, dan kita berharap forum ini dapat membuka lebih banyak peluang investasi ke Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Bali juga mengalami pergeseran paradigma wisata. Jika sebelumnya dikenal dengan sun, sea, and sand, kini Bali lebih berfokus pada serenity, spirituality, and sustainability. Konsep ini tidak hanya menarik wisatawan mancanegara, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisata yang ditawarkan.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga mengapresiasi seluruh pelaku industri parekraf Bali atas komitmen mereka dalam menjaga keberlanjutan dan kualitas pariwisata di Pulau Dewata. Pengembangan pariwisata di Bali Barat dan Bali Utara diharapkan menjadi langkah selanjutnya dalam memperluas daya tarik investasi di sektor ini.

Demikian informasi seputar investasi parekraf Bali. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.

Tags: Bali, bisnis, Ekonomi, Indonesia, Investasi Parekraf, Investasi Parekraf Bali, Keuangan, Menparekraf, Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Singapura