Kondisi geopolitik global yang tidak stabil hingga saat ini membuat para pelaku usaha merasa was-was. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani mengungkapkan bahwa situasi ini tidak mendukung untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan tetap berada di bawah rata-rata pra-pandemi akibat ketegangan geopolitik.
“Pertumbuhan ekonomi di negara-negara utama seperti Amerika Serikat, China, Uni Eropa, Jepang, dan Jerman mengalami perlambatan yang signifikan,” kata Shinta dalam pernyataannya pada Selasa hari ini (30/7).
Shinta menjelaskan bahwa ketegangan geopolitik dan perubahan iklim ekstrem berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kinerja ekspor yang menurun dan peningkatan biaya logistik menjadi tantangan utama. Selain itu, pertumbuhan investasi di Indonesia juga terancam oleh perkembangan investasi asing yang tidak stabil.
“Kita harus mengantisipasi dampak ini dengan cermat. Pertumbuhan investasi dalam negeri dapat terganggu oleh tingginya biaya operasional dan perlambatan kinerja pasar domestik,” tambah Shinta.
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan bahwa untuk mencapai setiap 1 persen pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), Indonesia membutuhkan peningkatan investasi sebesar 6,8 persen. Hal ini mengharuskan Indonesia untuk melakukan efisiensi biaya usaha secara universal, termasuk dalam suku bunga, birokrasi, kepastian hukum, biaya logistik, dan tenaga kerja.
“Jika ekonomi ingin tumbuh 6-7 persen, maka rasio investasi terhadap PDB harus berada di kisaran 41-47 persen,” ujar Shinta.
Shinta juga menyoroti pentingnya pendalaman finansial melalui peningkatan skala pembiayaan dan perluasan distribusi pembiayaan usaha. Sektor usaha yang membutuhkan dukungan pembiayaan yang memadai harus menjadi fokus utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kelanjutan investasi di Indonesia.
Dalam situasi global yang penuh tantangan ini, Indonesia perlu meningkatkan daya tarik investasinya dengan menciptakan iklim bisnis yang lebih kompetitif dan stabil. Hal ini termasuk peningkatan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang lebih menarik di mata investor global.
Demikian informasi seputar perkembangan investasi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.
