Putusan MA ternyata tidak hanya bermanfaat bagi pihak yang tersandung perkara, namun juga bagi pihak lain. Beberapa pihak seperti mahasiswa, akademisi, aktivis dunia hukum, perpustakaan, aparat hukum, praktisi hukum, sering membutuhkan berkas perkara MA.
Sayangnya beberapa dari mereka kadang masih kesulitan membaca putusan MA. Hal itu wajar karena rumitnya bahasa yang digunakan. Selain itu putusan MA kadang bisa sampai ratusan lembar. Untuk memahaminya, kami akan merangkumkan cara mudah yang bisa Anda ikuti.
Tips Memahami Putusan MA untuk Masyarakat Awam
Secara umum, putusan MA adalah hasil sengketa tertentu antara dua pihak atau lebih. Putusan MA jadi jalan penyelesaian atas kasus sengketa dua pihak tersebut dan harus dipatuhi masing-masing.
Dalam memutuskan sebuah perkara, Mahkama Agung sendiri rata-rata mengeluarkan putusan hingga ribuan perkara setiap tahunnya. Hal itu membuktikan bahwa banyak perkara yang lalu lalang ke meja MA. Artinya, jadi manusia yang paham hukum sangat penting untuk dilakukan.
Untuk membaca putusan MA dengan mudah, Anda bisa membaca dan memahami isi putusan kasasi terlebih dahulu. Setelah itu Anda bisa menelusuri putusan tingakt pertama dan banding dalam putusan kasasi tersebut.
Baca Juga: Apresiasi Pengusaha Tjandra Limanjaya Forum Internasional
Anda juga harus mengingat dan memahami kode registrasi perkara karena setiap jenis perkara, mulai dari pidana, perdata, TUN, agama, hingga militer.
Sedangkan untuk membaca putusan kasasi dengan cepat, Anda bisa mengawalinya dengan melihat amar putusan kasasi yang bagiannya berada di akhir putusan. Langkah ini dapat dilakukan demi menghemat waktu dan tenaga.
Meski bagian pertimbangan putusan MA berada di akhir, bukan berarti Anda tak perlu membaca bagian lain. Jika Anda adalah akademisi, praktisi hukum, atau bergerak di bidang hukum harus mampu memahami semua bagian dari putusan MA, dari awal hingga akhir.
Bagin Anda yang ingin belajar atau membutuhkan putusan MA, bisa didapat dalam bentuk online melalu website resmi Mahkama Agung. Dengan akses ini, siapapun, kapanpun, dan di manapun bisa menggunkaan putusan MA sebagai media pembelajaran.
