Investasi properti telah lama menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang ingin menambah pundi-pundi uang. Bentuk investasi ini bisa berupa bangunan ataupun tanah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, serta peluang keuntungan yang berbeda. Namun, mana yang lebih baik antara investasi bangunan dan tanah?
Menurut seorang konsultan properti, Anton Sitorus memparkan tidak ada jawaban pasti yang menentukan investasi bangunan lebih baik daripada tanah, atau sebaliknya.
“Properti itu unik, jadi nggak bisa digeneralisasi. Kita nggak bisa bilang bahwa bangunan yang sudah jadi lebih bagus dibanding tanah, atau sebaliknya. Setiap properti memiliki karakteristik, daerah, dan prospek perkembangan yang berbeda-beda,” jelas Anton dalam wawancaranya pada Selasa (25/6/2024).
Investasi properti berupa bangunan, seperti rumah atau apartemen, bisa menjadi sangat menguntungkan terutama jika properti tersebut disewakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Bangunan yang terletak di kawasan dengan permintaan tinggi, misalnya dekat dengan pusat bisnis atau fasilitas umum, cenderung memberikan hasil yang stabil dan bisa diandalkan.
Di sisi lain, investasi properti berupa tanah juga menawarkan keuntungan besar, terutama jika tanah tersebut berada di kawasan yang sedang berkembang. Daerah-daerah yang sedang berkembang biasanya memiliki prospek kenaikan nilai yang signifikan karena permintaan akan properti di sana meningkat. Namun, investasi tanah juga memiliki risiko, terutama jika kawasan tersebut gagal berkembang sesuai rencana.
Anton menambahkan beberapa orang lebih memilih berinvestasi di daerah yang sudah mapan seperti Sudirman atau Menteng di Jakarta. “Di daerah yang sudah established, keuntungan mungkin tidak sebesar di kawasan berkembang, tapi stabil dan risikonya lebih kecil,” ujarnya. Hal ini sesuai dengan prinsip investasi: high risk, high return; low risk, low return.
Dalam dunia investasi properti, kemampuan memprediksi perkembangan kawasan sangat penting untuk menghindari kerugian. Investor harus bisa membaca tren pasar dan potensi pertumbuhan daerah tersebut. Apakah kawasan tersebut akan terus berkembang dan meningkatkan nilai propertinya, atau justru stagnan?
Baik investasi bangunan maupun tanah memiliki peluang dan risiko masing-masing. Keputusan untuk berinvestasi harus didasarkan pada tujuan jangka panjang dan analisis menyeluruh terhadap prospek kawasan. Sebagai investor, penting untuk memahami bahwa tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua. Investasi properti adalah tentang memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan situasi individu.
Investasi properti bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menambah kekayaan, asalkan dilakukan dengan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang pasar.
Demikian informasi seputar investasi properti di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.