Gelombang tinggi dikawasan pesisir pantai selatan Bali membuat Pura Bias Tugel porakporanda. Gelombang pasang yang terjadi Rabu pagi tersebut menimbulkan kerusakan di kawasan wisata Internasional Nusa Dua, Benoa, Badung. Tidak hanya itu pantai wisata Kuta juga diterjang ombak besar sehingga air laut meluber ke jalan raya di depan Hotel The Stone.
Bangunan Pura Bias Tugel dibangun di atas batu karang seluas 50 meter x 50 meter hancur berantakan dihantam ombak setinggi lebih dari 6 meter. Paling parahnya yaitu Palinggih (bangunan suci) Bale Piyasan Pura Bias Tugel ukuran 6 meter x 2 meter sampai hancur berkeping.
Pura Bias Tugel dibangun diatas batu karang yang tingginya sekitar 3 meter dari permukaan air laut. Karena ganasnya ombak laut pada Rabu pagi membuat keseluruhan pura terkena imbas dari ombak ganas tersebut. Hempasan ombak sampai ke daratan Pulau Peninsula yang berjarak sekitar 100 meter dari tepi laut.
I Wayan Karioka, Managing Director The Nusa Dua Indonsia Tourism Development Coporation (ITDC), ombak dengan kategori ekstrim memang sering terjadi di Area Pura Bias Tugel. Tetapi ombak pada Rabu Pagi memang sangat ekstrim sehingga menghancurkan Pura Bias Tugel.
Menurut Wayan Karioka, bukan hanya Bale Piasan di Pura Bias Tugel yang porakporanda. Pagar pembatas proyek observation deck (gardu pandang) yang tengah dibangun di lokasi Water Blow juga hancur berantakan tak tersisa. Karioka menyebutkan, untuk keamanan pasca gelombang pasang, pihaknya menambah jumlah personel security buat mengawasi setiap wisatawan yang berkunjung.
Menurut Karioka, pihanya belum bisa memperkirakan kerugian material akibat gelombang pasang di objek wisata Water Blow kemarin. Yang jelas, bangunan suci Bale Piyasan yang hancur itu saja nilainya lebih dari Rp 50 juta.
Di lain sisi, Pantai Kuta ombak laut ganas menyebabkan air laut meluber hingga ke jalan raya tepatnya depan Hotel The Stone di Jalan Raya Pantai Kuta. Koordinator Balawista Badung, I Ketut Ipel, mengatakan ombak besar yang terjadi Pantai Kuta sudah mulai terlihat sejak Selasa. “Tanda-tandanya sudah mulai terlihat kemarin sore (Selasa). Saat itu, ombaknya sampai ke tempat pedagang pantai yang berjualan.
