Harga batu bara mengalami lonjakan signifikan pada Rabu (19/02). Kenaikan harga batu bara dipicu oleh ketegangan yang semakin meningkat dalam upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang terancam menemui jalan buntu.
Harga batu bara Newcastle untuk pengiriman Februari 2025 tercatat naik US$2,65 menjadi US$103,5 per ton. Sementara untuk pengiriman Maret 2025, harga batu bara melonjak lebih tinggi lagi, yaitu US$2,8, mencapai US$107,4 per ton.
Pada April 2025, harga batu bara Newcastle mencatatkan kenaikan lebih kecil, yakni US$1,2 menjadi US$110,3 per ton.
Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam menunjukkan tren berbeda. Untuk pengiriman Februari 2025, harga batu bara Rotterdam turun US$0,4 menjadi US$100,7 per ton. Begitu pula untuk pengiriman Maret dan April 2025, harga batu bara Rotterdam masing-masing terkoreksi menjadi US$99,35 dan US$99 per ton.
Analis pasar mencatat, lonjakan harga batu bara Newcastle dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama setelah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia. Serangan tersebut semakin memperburuk hubungan internasional, dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh bahwa serangan tersebut mungkin telah dikoordinasikan dengan sekutu Barat Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung hampir tiga tahun ini telah menjadi faktor utama yang memengaruhi fluktuasi harga batu bara. Ketidakpastian geopolitik ini terus mendorong harga energi global, termasuk batu bara, ke tingkat yang lebih tinggi, mengingat pentingnya batu bara sebagai sumber energi alternatif di banyak negara.
Sementara itu, di Eropa, kekhawatiran semakin mendalam tentang dampak jangka panjang dari ketegangan ini terhadap stabilitas energi global, yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi dan memengaruhi kebijakan energi di masa depan.
Demikian informasi seputar pergerakan harga batu bara dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.
