Memasuki tahun politik, nilai investasi di Kabupaten Pasuruan menegaskan keterampilannya dalam menangani nilai investasi yang masuk ke daerah dengan penuh kehati-hatian. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Ahmad mengungkapkan bahwa pemerintah setempat menetapkan target investasi sebesar Rp9,5 triliun untuk tahun ini.
Dalam sebuah pernyataannya, Syaifudin Ahmad menjelaskan bahwa penurunan target dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,5 triliun menjadi keputusan yang disengaja. Hal ini dikarenakan adanya asumsi bahwa investor cenderung menunggu situasi politik kondusif setelah Pemilu dan Pilkada berakhir sebelum mereka menanamkan modalnya untuk berinvestasi di Kabupaten Pasuruan.
“Kondusifitas wilayah berpengaruh pada pertumbuhan investasi. Kami mengasumsikan bahwa investor masih menunggu situasi pasca-Pemilu dan Pilkada,” ungkap Syaifudin.
Meskipun demikian, besaran target investasi yang ditetapkan untuk tahun ini dianggap sudah cukup ideal oleh Syaifudin. Dia menambahkan bahwa pertumbuhan investasi biasanya baru akan terjadi secara signifikan di akhir tahun, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Terkait dengan lambatnya pertumbuhan investasi di Kabupaten Pasuruan, Syaifudin menegaskan bahwa belum selesainya revisi peraturan daerah mengenai tata ruang dan wilayah (RTRW) juga diperkirakan akan memperlambat iklim investasi. Kepastian regulasi sangat dibutuhkan oleh para investor.
“Pembahasan RTRW yang masih berproses di kementerian membuat investor menunggu kepastian. Namun, pada gathering investasi sebelumnya, banyak investor yang menunjukkan minat terhadap Pasuruan,” jelasnya.
Meski target investasi di Kabupaten Pasuruan diturunkan, Pasuruan tetap memiliki sektor-sektor potensial yang menarik bagi para investor, antara lain sumber daya air, energi, pariwisata, pertanian, perikanan, peternakan, dan kawasan industri. Namun, Syaifudin juga menegaskan bahwa pihaknya harus realistis dalam menetapkan target investasi mengingat adanya faktor-faktor politik di dalam negeri yang dapat mempengaruhi iklim investasi di daerah.
“Dalam kondisi politik seperti sekarang, kami harus realistis dalam menetapkan proyeksi investasi yang akan tumbuh,” tambahnya.
Kabupaten Pasuruan memiliki potensi ekonomi yang besar namun perlu penanganan yang hati-hati mengingat dinamika politik yang sedang berlangsung. Dengan adanya kehati-hatian dan strategi yang tepat, diharapkan investasi di Pasuruan dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Demikian informasi seputar investasi di Kabupaten Pasuruan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Bulelengpagi.Com.