Gempa bumi yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Minggu 5 Agustus 2018 malam. Gempa tersebut juga dapat dirasakan di Bali. Meski demikian, gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter ini tidak mengganggu sektor pariwisata.
Kementerian Pariwisata memastikan bahwa pariwisata di Bali dan Lombok tidak terganggu dan tetap kondusif. Bahkan Kementerian Pariwsiata telah bekerja sama dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat, Badan Penanggulangan Bencana, dan para pemangku kepentingan pariwisata.
Hasil dari pertemuan menyebutkan bahwa tidak ada wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang terluka atau terkena dampak dari gempa.
Bahkan pasca gempa Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali tetap beropersi seperti biasaya. Bencana gempa tersebut hanya membuat sedikit kerusahakan di bandara.
Gempa Lombok juga tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di daratan. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) menyebutkan bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami, tetapi pada pukul 20:25 BMKG mencabut peringatan dini tsunami. Selain itu, BMKG juga menghimbau para wisatawan di Lombok dan Bali untuk tetap tenang.
Seperti yang kita ketahui, Bali dan Lombok merupakan destinasi wisata unggulan di Indonesia. Kedua tempat tersebut menawarkan pemandangan yang sangat indah seperti pantai, gunung, bukit, kuliner, budaya dan tradisi.
Wisatawan yang berkunjung ke Bali dan Lombok selama beberapa tahun terakhir juga terus bertambah. Bahakan Kementerian Pariwisata menargetkan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 17 juta orang.
Meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia juga didukung kebijakan Indonesia mengenai visa liburan. Selain itu, pemerintah juga telah membangun infrastruktur di kawasan wisata agar para wisatawan lebih nyaman saat berkunjung ke Bali dan Lombok.
Rencananya pemerintah juga akan menambah jalur langsung yang menuju Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali. Dengan begitu jumlah wisatawan diharapkan dapat meningkat.
