Sayuran Hidroponik dari Buleleng yang dikembangkan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng saat ini sudah mampu menembus pasar di Nusa Dua dan Bali Selatan, sayuran Hidroponik Buleleng sendiri dipasarkan di swalayan, restoran dan hotel.
Prestasi ini menjadi titik awal bagi pertanian Hidroponik di Buleleng untuk mampu berkata banyak di pasar daerah kemudian nantinya diharapkan mampu menembus pasar nasional secara lebih luas.
Pengembangan sayuran Hidroponik dilakukan oleh kelompok tani ‘Janzen Hidroponik’ yang berlokasi di Desa Pancasari. Untuk sayuran yang ditanam itu antara lain sawi hijau, pokcay, bayam merah, kubis, dan kangkung cabut.
“Sayuran hidroponik dari Pancasari sudah dikenal, banyak pembeli juga datang langsung untuk membeli dengan memanen langsung dan ada yang belajar bercocok tanam,” kata seorang petani dari Desa Pancasari, Agung Hendi Satria, di desa setempat di Sukasada, Buleleng dilansir dari nusabali.com.
Pengembangan penanaman sayur menggunakan metode Hidroponik memang bisa dibilang terbilang gampang-gampang sulit. Penanaman menggunakan sistem Hidroponik tidak menggunakan media tanah, melainkan media utamanya adalah air.
penyemaian bibit sayur dilakukan di atas rockwool yang telah diisi air, lalu disimpan di tempat yang kedap sinar matahari selama tiga hari.
Pada media pendewasaan air yang telah dicampurkan dengan nutrisi dialirkan secara terus menerus selama 24 jam dan aliran air itu diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada jalur yang tersumbat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sayur.
Pertanian hidroponik di Pancasari sendiri sudah dikembangkan sejak tiga tahun lalu oleh Janzen Hidroponik dan sudah sekitar 35 jenis tanaman sayuran telah berhasil dikembangkan. Hal ini adalah prestasi yang terus dikembangkan agar nantinya bisa masuk kepasar lebih luas lagi.
untuk keunggulan dari penanaman sayur menggunakan media tanam Hdiroponik adalah waktu tanam yang lebih singkat dan yang terpenting label dari sayuran Hidroponik adalah sayuran organic sehat bebas dari kandungan zat kimia.
