Permasalahan Bahan Baku Komoditi Ekspor Tenun Bali

1953

Sebagai salah satu komoditi ekspor, tenun Bali memang menjadi penggerak ekonomi masyarakat terutama yang bergerak di sektor UMKM yang berada di Bali.

Ditengah permintaan pasar internasional yang besar dan market internasional Bali sebagai destinasi pariwisata populer, salah satu kendala yang banyak dihadapi oleh pelaku usaha tenun di Bali sampai saat ini yaitu ketersediaan bahan baku untuk proses pembuatan tenun itu sendiri.

Bahan baku utama untuk membuat tenun Bali yaitu memerlukan benang sutra, inilah yang sering dikeluhkan oleh pelaku usaha tenun Bali karena ketersediaan benang sutra terkadang sangat sulit untuk dicari, bahkan menurut salah satu pelaku usaha Songket Jepun Bali yaitu Gusti Ayu Made Mardiani untuk mendapatkan bahan benang bali harus melakukan pre order.

Bahkan menurut dirinya jika ketersediaan benang sutra sangat minim dirinya harus mencari ke daerah lain seperti Kelungkung padahal dirinya berada di Denpasar.

Kendala bahan baku yang sering dialami oleh pelaku usaha tenun Bali juga diiyakan oleh  Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana mengatakan, BI memiliki UMKM binaan. Kendala yang disampaikan UMKM padanya dalam menghadapi persaingan yaitu masih terkendala bahan baku. Bahan baku sebagian masih impor seperti benang, desain yang monoton, termasuk masalah produksi.

Namun bukannya tanpa tindakan, pihak BI masih terus berupaya untuk mendongkrak pasokan bahan baku yang memang menjadi kebutuhan utama untuk membuat tenun Bali. Selain itu pihaknya juga terus berupaya membaut tenun Bali mampu dikenal luas oleh pasar Internasional. Dan salah satu upaya yang dilakukan yaitu memberikan akses lebih luas untuk jaringan pasar internasional baik itu melalui fashion festival, rancangan desainer dan masih banyak lagi.

Inilah potensi penggerak ekonomi yang harus terus dikembangkan agar pelaku UMKM yang memang konsen di bisnis tersebut mampu benar-benar merasakan hasil dari apa yang mereka kerjakan yaitu ekonomi meningkat dan kesejahteraan hidup.