Upacara Nyenuk Berlangsung Sakral dan Khidmat

0
1391

Upacara Nyenuk dan Tutug 11 Hari Karya Agung di Pura Dalem Prabu Desa Pekraman Beraban terlaksana pada Selasa, 10/7 Tabanan Bali.

Upacara yang dihadiri ribuan krama ini berlangsung sakral dan khidmat. Upacara nyenuk ini dimaknai sebagai simbol kedatangan para dewata yang turun dari kahyangan untuk memberikan anugerah kepada Desa Pakraman Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, sekaligus sebagai ucapan terima kasih kepada delapan sulinggih yang sebelumnya telah muput rangkaian karya.

Sekitar tiga jam lebih proses upacara nyenuk berlangsung membuat arus laulintas Badung-Tanah Lot tersendat. Iring-iringan upakara yang diarak dan diusung krama dengan busana hitam, merah, putih, kuning, dan brumbun berlangsung lancar.

Bendesa Adat Desa Pakraman Beraban I Made Sumawa didampingi Bagian Humas I Nyoman Sukanada, menjelaskan upacara nyenuk dilakukan setelah 11 hari karya berlangsung. Maknanya sebagai ungkapan terima kasih kepada para sulinggih dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Sebelum nyenuk dimulai terlebih sulu melakukan proses Rsi Bujana di Pura Dalem Prabu. Selanjutnya dilakukan proses Nyenuk. Dalam rangkaian ini sebelum upakara, pala bungkah, pala gantung yang diarak krama ke jeroan (utama mandala) dilakukan penyambutan di Jaba Pura (Nista Mandala).

Penyambutan dilakukan dengan memberikan persembahan tarian Rejang Dewa, dan adanya tanya jawab antara topeng dan bendesa terkait tujuan dari membawa iring-iringan. Kemudian setelah selesai prosesi itu, seluruh iring-iringan upakara ke Jeroan Pura untuk dihaturkan oleh dua sulinggih.

Ditambahkannya, setelah rangkaian upacara nyenuk selesai, akan dilakukan proses mendak pula kerti. Kemudian ngemedalang Ida Bhatara Pura Kahyangan Puseh, Bale Agung mewali ke yoga soang-soang.

Harapan masyarakat Tabanan dengan selesainya Karya Agung ini diharapkan membawa keseimbangan sekala niskala dan membawa kesejahteraan bagi krama Desa Adat Beraban.